Provider Kebut Pemulihan Jaringan Pasca Banjir Sumbagut

Provider Kebut Pemulihan Jaringan Pasca Banjir Sumbagut

Provider Kebut Pemulihan Jaringan Pasca Banjir Sumbagut. Bencana banjir yang melanda wilayah Sumatera bagian Utara (Sumbagut) dalam beberapa hari terakhir berdampak luas pada aktivitas masyarakat. Selain merusak infrastruktur dan memutus akses transportasi, banjir juga mengganggu layanan telekomunikasi di sejumlah titik. Menghadapi kondisi tersebut, berbagai provider bergerak cepat melakukan pemulihan jaringan agar layanan komunikasi dapat kembali normal dan masyarakat tetap terhubung.

Gangguan Jaringan Akibat Banjir

Volume air yang meningkat secara drastis membuat beberapa titik BTS dan perangkat jaringan terendam. Pasokan listrik yang terputus turut memperparah kondisi. Di beberapa lokasi, perangkat transmisi terpaksa dimatikan demi keamanan dan mencegah kerusakan permanen.

Sejumlah daerah seperti Langkat, Medan bagian Utara, Binjai, Aceh Tamiang, dan sebagian wilayah Deli Serdang dilaporkan mengalami penurunan kualitas sinyal. Masyarakat mengeluh sulit mengakses internet, melakukan panggilan, hingga mengirim pesan pada jam-jam tertentu. Kondisi ini tentu menghambat komunikasi darurat dan aktivitas warga yang sangat bergantung pada jaringan digital.

Respons Cepat Provider di Lapangan

Menyadari pentingnya layanan komunikasi, tim teknis provider langsung diterjunkan begitu banjir mulai surut. Langkah pemulihan dilakukan dengan beberapa tahapan:

  1. Assessing Damage atau Pemetaan Kerusakan
    Tim teknis memeriksa BTS yang terdampak, mengidentifikasi komponen yang rusak, dan menilai area mana yang harus diprioritaskan. Lokasi dengan kepadatan penduduk tinggi dan akses vital menjadi fokus utama pemulihan.

  2. Pengaktifan Genset dan Mobile BTS (MBTS)
    Untuk lokasi yang masih terputus pasokan listrik, provider mengaktifkan genset portabel. Sementara itu, Mobile BTS ditempatkan di kawasan yang jaringannya terputus total untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses komunikasi sementara.

  3. Perbaikan Infrastruktur Secara Bertahap
    Ketika air mulai surut, teknisi memperbaiki kabel fiber optik, modul perangkat, serta antena yang terganggu akibat angin dan air. Beberapa provider bahkan menambah kapasitas jaringan untuk mengantisipasi lonjakan penggunaan pasca-banjir.

  4. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan PLN
    Pemulihan jaringan tidak dapat dilakukan tanpa dukungan lintas sektor. Provider berkoordinasi dengan PLN untuk mempercepat pemulihan listrik dan dengan pemerintah daerah agar proses perbaikan di lapangan berjalan aman dan lancar.

Komitmen Menjaga Layanan Tetap Stabil

Meskipun banjir menyebabkan sejumlah perangkat mengalami gangguan, sebagian besar layanan telekomunikasi masih dapat digunakan berkat sistem redundansi jaringan. Provider besar di Indonesia telah menerapkan metode multi-path transmission sehingga ketika satu jalur terputus, jalur lain bisa mengambil alih untuk menjaga kestabilan layanan.

Selain itu, pusat operasi jaringan (NOC) terus memantau kualitas layanan selama 24 jam. Ketika ada gejala penurunan sinyal, tim langsung mengirim notifikasi ke teknisi lapangan untuk melakukan tindakan cepat.

Dukungan untuk Posko Bencana dan Masyarakat

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, beberapa provider juga mendirikan posko komunikasi di titik-titik pengungsian. Posko ini menyediakan layanan internet gratis, pengisian daya perangkat, serta kartu SIM darurat bagi warga yang kehilangan akses komunikasi.

Selain itu, provider juga mengirimkan bantuan berupa makanan siap saji, selimut, hingga perlengkapan kebersihan untuk membantu warga terdampak banjir. Upaya ini tidak hanya membantu pemulihan layanan, tetapi juga meringankan beban masyarakat yang sedang berjuang bangkit pasca-bencana.

Tantangan di Tengah Pemulihan

Pemulihan jaringan pasca-banjir bukan hal mudah. Tim teknisi menghadapi berbagai kendala di lapangan, seperti:

  • akses jalan yang masih tertutup lumpur,

  • beberapa lokasi masih tergenang,

  • cuaca belum stabil,

  • dan alat berat sulit masuk ke titik BTS tertentu.

Meski demikian, provider menegaskan bahwa mereka akan terus bekerja hingga seluruh layanan pulih sepenuhnya. Keamanan teknisi juga menjadi perhatian, sehingga pemulihan dilakukan secara terukur dan mengikuti standar keselamatan.

Harapan ke Depan

Bencana banjir Sumbagut menjadi pengingat pentingnya membangun infrastruktur telekomunikasi yang lebih tangguh terhadap cuaca ekstrem. Provider kini mempertimbangkan peninggian shelter BTS, penggunaan perangkat tahan air, hingga sistem backup energi yang lebih kuat agar gangguan dapat diminimalkan.

Dengan pemulihan yang terus dikebut, masyarakat Sumbagut diharapkan segera kembali menikmati layanan komunikasi normal. Konektivitas yang stabil bukan hanya kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi jaring pengaman penting di masa krisis.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *